Kabar Netizen Terkini – Dalam upaya memperkuat keamanan dan kenyamanan investasi di kawasan industri, pihak Pengelola Kawasan Industri Jababeka menggelar pertemuan internal pada Selasa, 21 Mei 2025. Pertemuan tersebut berlangsung di RM Pujasera, Jababeka, dan dihadiri oleh Abdullah Hamdani dan Mario selaku staf pengelola kawasan.

Pertemuan ini membahas rencana sosialisasi keberadaan Satgas Anti Premanisme kepada para tenant perusahaan di lingkungan Kawasan Industri Jababeka. Agenda ini merupakan bagian dari kegiatan tahunan yang rutin dilaksanakan, di mana setiap tahunnya mengangkat tema berbeda sesuai kebutuhan aktual kawasan. Pada tahun 2023, misalnya, tema yang diusung adalah Pam Obvit dengan menghadirkan Kepala Baharkam dan Dirpam Obvit sebagai narasumber. Sementara pada tahun 2024, tema bersifat umum. Untuk tahun ini, pihak pengelola menetapkan tema premanisme sebagai respons atas meningkatnya kebutuhan akan perlindungan kawasan dari ancaman keamanan non-formal.

Direksi Jababeka menilai tema ini relevan mengingat beberapa keberhasilan Satgas Premanisme dari Bais TNI dalam meredam potensi gangguan keamanan di kawasan industri. Salah satu contoh nyata, yakni keberhasilan Satgas Bais TNI menggagalkan rencana aksi unjuk rasa Karang Taruna Desa Cikarang Kota terhadap PT Sanpo Rubber Indonesia. Aksi yang rencananya akan digelar pada 21 Mei 2025 tersebut berhasil dibatalkan berkat pendekatan yang dilakukan oleh Tim Bais TNI terhadap Ketua Karang Taruna, H. Aris. Pembatalan resmi tersebut bahkan disampaikan melalui surat tertanggal 20 Mei 2025.

Pihak Jababeka berharap melalui kegiatan sosialisasi ini, para tenant perusahaan akan semakin merasa aman, nyaman, dan percaya diri dalam menjalankan kegiatan usahanya di kawasan tersebut. Rencana awal menyebutkan bahwa kegiatan ini akan menyasar sekitar 200 hingga 300 perwakilan perusahaan dengan jabatan setingkat manajer ke atas. Selain itu, kegiatan ini juga akan mengundang unsur Forkopimda dan menghadirkan narasumber utama dari Bais TNI.

Mayjen (Purn) Sumardi yang saat ini bertindak sebagai Advisor Jababeka direncanakan menjadi pengundang utama dalam kegiatan tersebut. Meski waktu dan tempat pelaksanaan sosialisasi masih dalam tahap perencanaan, pihak pengelola optimistis kegiatan ini akan menjadi momentum penting dalam memperkuat sistem pengamanan kawasan secara terintegrasi.

Langkah ini juga dinilai sebagai wujud konkret sinergi antara pengelola kawasan industri dengan aparat keamanan negara dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dan bebas dari intervensi kelompok premanisme.