Bekasi – 26 Juni 2025
Langkah cepat dan konkret yang dilakukan Satgas Bais TNI dalam menangani aksi-aksi premanisme di kawasan industri mendapat apresiasi tinggi dari pihak pengelola Kawasan Industri Deltamas, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Hal itu disampaikan langsung dalam pertemuan antara tim Satgas dan manajemen Deltamas yang digelar di kantor pengelola kawasan pada Kamis (26/6).
Nandang Hardia, Kepala Divisi Township Deltamas, dan Hepy, selaku Humas, mengungkapkan rasa terima kasih atas respons nyata yang diberikan Satgas Bais TNI. Mereka menilai, aksi langsung di lapangan jauh lebih berdampak dibandingkan pendekatan seremonial yang selama ini kerap dilakukan oleh instansi lain.
“Kami sangat menghargai keberadaan Satgas Bais TNI yang berani turun langsung menyelesaikan persoalan. Ini bentuk tindakan nyata yang sangat kami butuhkan,” kata Nandang.
Konflik Lahan Masih Jadi Tantangan di Deltamas
Nandang mengungkap bahwa salah satu persoalan utama saat ini adalah konflik lahan yang masih mengganggu kelancaran investasi. Ia menyoroti dua titik krusial:
- Lahan di Kampung Kandanggereng, Desa Hegarmukti, yang diklaim oleh ahli waris Alm. Bain Bin Sapar dan dikuasai oleh kelompok Philippo Da Costa. Lokasi ini direncanakan akan dibangun pagar perimeter sebagai batas sah lahan milik Deltamas.
- Lahan di Desa Cicau, yang sebelumnya sempat dipatok oleh ahli waris Salo B. Kinder bersama pengacaranya. Meski situasi sudah relatif terkendali, proses hukum masih berjalan. Yang penting, kata Nandang, proses survei lahan oleh investor dapat berlangsung lancar dan tanpa gangguan.
“Kami berharap proyek ini berjalan sukses agar bisa menyerap tenaga kerja lokal dan memberikan kontribusi ekonomi bagi daerah maupun negara,” jelasnya.
Kunjungan Pejabat Tinggi dan Rencana Apel Gelar Pasukan
Beberapa hari sebelum pertemuan ini, Deltamas menerima kunjungan dua pejabat tinggi dari Kemenkopolhukam, yakni seorang jenderal bintang dua dari Polri dan seorang kolonel TNI. Mereka datang untuk meninjau kesiapan lokasi dalam rangka pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Satgas Anti-Premanisme. Namun, setelah ditinjau, lokasi helipad Deltamas dinilai kurang representatif, sehingga kegiatan akhirnya dipindahkan ke Lapangan Pemda Bekasi.
Sementara itu, permintaan dari pihak Satgas Bais TNI untuk menggunakan kantor security lama di kawasan Damkar Deltamas sebagai pos standby force juga disambut positif. Nandang menyatakan pihaknya siap mendukung, meski soal kerja sama formal masih perlu dibahas dengan jajaran manajemen lainnya.
Harapan Akan Stabilitas Kawasan
Sebagai penutup, manajemen Deltamas menekankan pentingnya penanganan premanisme sebagai syarat utama untuk menjamin kenyamanan investor dan kelangsungan proyek strategis. Mereka berharap langkah-langkah yang sudah dilakukan Satgas Bais TNI bisa jadi contoh nyata penegakan keamanan di kawasan industri lainnya.