LANNY JAYA – kabarnetizenterkini.com | Di tengah minimnya tenaga pendidik di pedalaman Papua Pegunungan, prajurit TNI dari Satgas Yonif 614/Raja Pandita (RJP) turun tangan langsung mengisi kekosongan guru di SDN Popome, Distrik Mokoni, Kabupaten Lanny Jaya. Dengan balutan seragam loreng dan tekad mencerdaskan anak bangsa, para prajurit ini menjelma menjadi pahlawan pendidikan bagi anak-anak Papua.
Dipimpin oleh Wadanpos Serka Akbar, personel Satgas Yonif 614/RJP secara bergantian menjadi guru di kelas yang kekurangan tenaga pengajar. Misi mereka sederhana namun bermakna besar: agar anak-anak di Papua tetap punya mimpi dan akses terhadap pendidikan yang layak.
“Senyum dan semangat anak-anak Papua setiap kami masuk kelas adalah penyemangat kami. Mereka layak diperjuangkan,” ujar Serka Akbar.
Sambutan Hangat Anak-Anak Papua: Loreng Disambut Sorak dan Semangat
Kehadiran prajurit TNI disambut hangat dan antusias oleh para siswa. Sorak sorai dan senyum polos anak-anak mengiringi langkah para “guru dadakan” dari TNI. Bagi mereka, TNI bukan hanya penjaga perbatasan—tetapi juga pembawa harapan dari lorong-lorong pendidikan yang nyaris gelap.
Darius Wenda, Ketua Komite SDN Popome, menuturkan bahwa keberadaan Satgas sangat membantu, baik dari sisi akademis maupun psikologis. “Anak-anak merasa diperhatikan. Mereka belajar dengan semangat karena tahu bahwa ada yang peduli,” ungkapnya haru.
Lebih dari Penjaga Batas: TNI Wujudkan Harapan Pendidikan
Langkah ini bukan sekadar rutinitas tugas, tetapi bagian dari komitmen TNI dalam membangun sumber daya manusia di wilayah tertinggal. Satgas Yonif 614/RJP menunjukkan bahwa pendidikan adalah pondasi utama pembangunan bangsa, bahkan di pelosok negeri sekalipun.
Dengan keterbatasan yang ada, mereka tetap mengajar, menyemangati, dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Anak-anak Papua yang selama ini jauh dari akses pendidikan kini punya kesempatan belajar dengan layak.