ACEH BESAR – kabarnetizenterkini.com | Program TMMD ke-124 Tahun 2025 bukan hanya tentang infrastruktur. Kali ini, TNI hadir dengan pendekatan berkelanjutan di Gampong Weu, Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, dengan menggelar kegiatan penanaman 250 pohon produktif seperti rambutan, mangga, dan durian. Aksi ini menjadi simbol baru pembangunan desa—bukan hanya membangun jalan, tapi juga membangun lingkungan dan ketahanan pangan.

Langkah penghijauan ini mempertegas komitmen TNI bersama masyarakat dalam menciptakan desa yang hijau, mandiri, dan berdaya secara ekonomi. Alih-alih fokus pada betonisasi semata, TMMD hadir dengan visinya membangun desa dari akar kehidupan: alam dan masyarakat.

Pohon Jadi Harapan: Hijaukan Desa, Perkuat Ekonomi

Pohon-pohon yang ditanam bukan sekadar peneduh, tapi juga modal ekonomi jangka panjang. Saat panen tiba, buah-buahan ini akan menjadi sumber pendapatan warga, sekaligus mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah.

Menurut Adi Dharma, Staf Ahli Bupati Aceh Besar, pembangunan desa yang menyentuh ekologi dan melibatkan partisipasi masyarakat sejak awal akan lebih berkelanjutan. “Gotong royong tanam pohon ini bukan hanya kegiatan fisik, tapi juga membangun rasa memiliki,” tegasnya.

TMMD Jadi Gerakan Kolektif, Bukan Sekadar Agenda Militer

Kegiatan ini turut melibatkan Forkopimda, kepala dinas, tokoh masyarakat, dan warga, memperkuat pesan bahwa TMMD adalah program kemanusiaan lintas sektor, bukan hanya operasi militer. TNI, pemerintah daerah, dan rakyat bergerak bersama, menjadikan desa tak hanya maju secara fisik, tapi juga tangguh secara sosial dan lingkungan.

Simbol Harapan Baru dari Desa

Penanaman pohon dalam TMMD ke-124 ini menegaskan perubahan paradigma pembangunan desa. TNI tidak hanya hadir sebagai penjaga wilayah, tetapi juga sebagai agen transformasi ekologi dan sosial. Dari akar hingga pucuk, dari tanah hingga masa depan, desa kini ditanam dengan harapan baru—masa depan yang hijau, sehat, dan sejahtera.