Hefei (kabarnetizenterkini.com) – China mencetak tonggak sejarah baru dalam pengembangan “Matahari Buatan” generasi terbaru, setelah salah satu sistem utamanya dinyatakan lolos tinjauan ahli dan prosedur penerimaan pada Minggu (9/3). Keberhasilan ini menandakan bahwa sistem tersebut telah memenuhi standar kemampuan pengembangan dan operasional di tingkat internasional.
Langkah Baru dalam Pengembangan Energi Fusi
Sistem terbaru yang lolos uji ini merupakan ruang vakum seperdelapan dan seluruh sistem instalasinya, yang dikembangkan oleh Institut Fisika Plasma Akademi Ilmu Pengetahuan China (Academy of Sciences’ Institute of Plasma Physics/ASIPP).
Ruang vakum tersebut adalah satu dari 19 subsistem utama dalam Fasilitas Riset Komprehensif untuk Teknologi Fusi (Comprehensive Research Facility for Fusion Technology/CRAFT), yang berfungsi sebagai platform pengembangan dan pengujian komponen utama reaktor energi fusi.
Menyerupai irisan jeruk, sistem ini memiliki penampang berbentuk huruf D, dengan cangkang dua lapis setinggi 20 meter dan bobot mencapai 295 ton. Cangkang ini dibuat dari baja tahan karat karbon ultrarendah, sehingga mampu menampung plasma bersuhu lebih dari 100 juta derajat Celsius.
Menurut Liu Zhihong, peneliti di ASIPP dan ilmuwan utama proyek ini, ruang vakum berfungsi sebagai penghalang keamanan nuklir yang paling dekat dengan inti reaktor, sehingga memerlukan ketelitian tinggi dalam hal pengelasan, integritas struktural, dan permeabilitas magnetik.
“Dengan merampungkan ruang vakum seperdelapan ini, kami telah sepenuhnya menguasai teknologi penting yang dibutuhkan untuk ruang vakum toroidal lengkap bagi reaktor fusi di masa mendatang,” jelas Liu Zhihong.
10 Tahun Riset dan Lebih dari 40 Paten Teknologi
Pengembangan sistem ini bukanlah proses yang mudah. Tim peneliti ASIPP menghabiskan waktu lebih dari satu dekade untuk mengatasi berbagai tantangan teknis dalam pembuatan ruang vakum ini. Dalam perjalanannya, mereka telah berhasil mengantongi lebih dari 40 paten penemuan, yang membuka peluang lebih luas bagi teknologi fusi nuklir.
Teknologi yang dikembangkan dalam sistem ini juga telah diterapkan pada berbagai bidang lain, seperti akselerator partikel, mesin presisi, dan perangkat elektronik.
Matahari Buatan: Energi Bersih dan Eksplorasi Antariksa
Proyek Matahari Buatan bertujuan untuk menciptakan fusi nuklir seperti yang terjadi di matahari, yang diharapkan dapat menjadi sumber energi bersih dan abadi bagi umat manusia. Energi fusi ini diyakini mampu menyediakan sumber daya tak terbatas serta membuka peluang eksplorasi luar angkasa di luar tata surya.
China telah mencatatkan kemajuan signifikan dalam teknologi fusi nuklir, dengan Tokamak Superkonduktor Lanjutan Eksperimental (Experimental Advanced Superconducting Tokamak/EAST) terus melakukan berbagai eksperimen dan menorehkan rekor dunia baru dalam durasi operasi fusi.
Dengan sistem baru ini, China semakin dekat untuk mewujudkan reaktor fusi operasional yang dapat menghasilkan energi berkelanjutan tanpa emisi karbon, menjadikannya salah satu negara terdepan dalam perlombaan energi masa depan.