Jakarta – Peselancar Indonesia, Rio Waida, sukses menembus babak 16 besar ajang selancar dunia Surf Abu Dhabi Pro, yang merupakan perhentian kedua dalam Championship Tour (CT) World Surf League (WSL). Keberhasilannya ini diraih setelah melewati babak kualifikasi yang berlangsung pada Jumat.

Dalam Heat 9, Rio bersaing dengan dua peselancar tangguh, yaitu Ryan Callinan dari Australia dan Alejo Muniz dari Brasil. Kompetisi ini berlangsung di Pulau Hudayriyat, Abu Dhabi, UEA, menggunakan ombak buatan yang dihasilkan oleh teknologi gelombang dari Kelly Slater Wave Company (KSWC) sepanjang 500 meter.

Berbeda dengan kompetisi selancar pada umumnya yang diadakan di laut lepas, di mana peserta bebas memilih ombak, turnamen Surf Abu Dhabi Pro membatasi setiap peselancar dengan empat kesempatan berselancar—dua ombak kiri dan dua ombak kanan. Dengan sistem ini, peserta harus memaksimalkan setiap kesempatan dan menampilkan manuver terbaik tanpa kesalahan untuk meraih skor optimal.

“Saya menyukai format ini karena memberikan kesempatan yang sama bagi setiap peselancar. Ini sangat adil, berbeda dengan kondisi di laut lepas yang lebih sulit diprediksi. Format ini memungkinkan saya untuk fokus penuh pada performa sendiri dan berusaha memberikan yang terbaik. Saya sangat menikmatinya,” ujar Rio dalam wawancara yang disiarkan oleh WSL.

Mengenai strateginya, Rio menekankan pentingnya fokus dan konsistensi. “Saya hanya perlu berselancar dengan baik, mengoptimalkan kemampuan yang saya miliki, dan melakukan yang sudah saya latih selama empat hari terakhir. Besok, saya akan berusaha lebih maksimal. Ini akan menjadi tantangan yang menarik,” tambahnya.

Performa Gemilang Rio Waida

Rio langsung tampil agresif sejak ombak pertama. Peselancar berdarah Indonesia-Jepang ini mencetak skor 6,67 untuk ombak kanan pertamanya, yang dieksekusi dengan teknik snap dan 360.

Pada ombak kedua, Rio semakin solid dengan memanfaatkan ombak kiri. Ia berhasil berselancar di dalam barrel—bagian dalam ombak yang membentuk terowongan—dan kembali meraih skor 6,67.

Memiliki dua skor dasar yang kuat, Rio terus mempertahankan performanya. Pada ombak ketiga, ia menampilkan berbagai manuver mulus, termasuk teknik reverse, yang menghasilkan skor 7,47.

Di ombak terakhir, Rio tetap konsisten dan berhasil meningkatkan skornya untuk ombak kiri menjadi 6,87. Dengan demikian, ia mengumpulkan total 14,34 poin dari dua ombak terbaiknya, mengungguli Callinan (10,63 poin) dan Muniz (9,94 poin).

Keberhasilan ini memastikan Rio melangkah ke babak 16 besar, sementara dua pesaingnya harus berjuang melalui sesi Night Session. Dalam sesi tersebut, 24 peselancar akan bertarung memperebutkan empat slot terakhir ke babak 16 besar, dengan masing-masing hanya diberi kesempatan satu ombak kanan dan satu ombak kiri.

Bronson Meydi, Wakil Indonesia Lainnya

Selain Rio, Indonesia juga diwakili oleh Bronson Meydi, yang berkompetisi di CT WSL setelah mendapatkan wild card berkat kesuksesannya menjadi juara dunia World Junior Championship 2024 bulan lalu.

Namun, Bronson menghadapi tantangan berat di Heat 6, di mana ia harus bersaing dengan Italo Ferreira—juara dunia sekaligus peraih emas Olimpiade—serta peselancar Australia, Joel Vaughan.

Sayangnya, langkah Bronson terhenti di babak Night Session. Meskipun gagal melaju lebih jauh, ia tetap menunjukkan performa mengesankan di babak kualifikasi dengan mencetak skor 11,30, hanya terpaut dari Ferreira yang unggul dengan 12,90 poin.