Sering dianggap sebagai tanda kurang tidur, jerawat di dahi sebenarnya bisa dipicu oleh berbagai faktor lain. Meski begadang dapat memengaruhi kesehatan kulit, ada beberapa penyebab lain yang juga berkontribusi terhadap munculnya jerawat di area ini.

1. Produksi Minyak Berlebih

Dahi termasuk bagian dari zona-T yang cenderung lebih berminyak. Kelenjar sebaceous di area ini lebih aktif, sehingga produksi minyak berlebih dapat menyumbat pori-pori dan memicu jerawat.

2. Pengaruh Produk Rambut

Penggunaan gel, hairspray, atau minyak rambut yang mengandung bahan berminyak dapat menyebabkan pori-pori tersumbat, terutama jika produk tersebut bersentuhan langsung dengan kulit dahi.

3. Kebersihan yang Kurang Terjaga

Jarang mencuci wajah, sering menyentuh dahi dengan tangan kotor, atau penggunaan helm dan topi yang jarang dibersihkan dapat menyebabkan penumpukan kotoran dan bakteri, yang akhirnya menimbulkan jerawat.

4. Perubahan Hormon

Ketidakseimbangan hormon, terutama selama masa pubertas, menstruasi, atau kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), dapat meningkatkan produksi minyak dan memperparah jerawat di dahi.

5. Pola Makan

Konsumsi makanan tinggi gula, produk olahan susu, atau makanan berminyak dapat memicu peradangan di dalam tubuh, yang kemudian berkontribusi pada munculnya jerawat.

6. Stres

Stres dapat memicu produksi hormon kortisol yang meningkatkan produksi minyak pada kulit, sehingga meningkatkan risiko jerawat, termasuk di area dahi.

7. Reaksi terhadap Produk Perawatan Kulit

Penggunaan produk skincare yang tidak sesuai dengan jenis kulit atau mengandung bahan komedogenik dapat memperparah jerawat di dahi.

Jadi, jika Anda mengalami jerawat di dahi, jangan langsung menyalahkan begadang. Perhatikan juga faktor lain seperti kebersihan, pola makan, serta penggunaan produk rambut dan skincare. Jika jerawat terus muncul dan sulit diatasi, berkonsultasi dengan dokter kulit bisa menjadi langkah terbaik.