JAKARTA – kabarnetizenterkini.com | Pemerintah terus menggeber stimulus demi mendongkrak ekonomi nasional. Salah satu langkah strategisnya adalah diskon tarif listrik sebesar 50 persen untuk masyarakat berdaya listrik di bawah 1.300 VA. Menteri BUMN Erick Thohir menilai kebijakan ini bukan hanya membantu rakyat kecil, tapi juga mendongkrak daya saing ekonomi nasional.

“Bagus kan untuk pertumbuhan. Kita perlu competitiveness, dan insentif ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tapi juga menopang ekonomi secara keseluruhan,” ujar Erick usai acara di Hotel Le Meridien Jakarta, Senin (26/5/2025).

Diskon Listrik Dimulai 5 Juni, Sasar 79,3 Juta Rumah Tangga

Diskon tarif listrik ini rencananya akan berlaku mulai 5 Juni 2025, dan berlangsung selama dua bulan hingga akhir Juli. Sekitar 79,3 juta pelanggan rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 VA akan menerima potongan tarif sebesar 50 persen. Penugasan ini merupakan hasil koordinasi lintas kementerian, dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai pengarah kebijakan.

“Kita sudah diskusikan dengan PLN. Penugasan ini juga sudah masuk program pemerintah, tinggal tunggu pengesahan akhir,” kata Erick.

Enam Stimulus Digulirkan, Targetkan Konsumsi Masyarakat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut kebijakan diskon listrik merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi nasional untuk mendorong konsumsi rumah tangga di kuartal II 2025. Selain diskon listrik, pemerintah juga menyiapkan lima stimulus tambahan:

  1. Diskon tiket kereta api
  2. Diskon tiket pesawat
  3. Diskon angkutan laut
  4. Bantuan langsung sektor pariwisata
  5. Subsidi transportasi selama libur sekolah

“Momentum ini kita manfaatkan untuk memperkuat konsumsi domestik sebagai motor utama pertumbuhan. Ini salah satu bentuk konkret peran negara dalam mendorong pemulihan dan stabilitas ekonomi,” jelas Airlangga usai rapat koordinasi di Jakarta, Sabtu.

Pemerintah Pastikan Keberlanjutan Insentif

Stimulus berbasis konsumsi ini akan difinalisasi dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah berharap dengan insentif yang ditargetkan langsung ke rumah tangga, dampak ekonominya bisa langsung terasa mulai dari penghematan pengeluaran hingga peningkatan daya beli.