Jakarta (ANTARA) – Badan Narkotika Nasional (BNN) menekankan pentingnya pencegahan dini terhadap ancaman narkoba guna menghindari potensi kerusakan struktur sosial di Indonesia seperti yang terjadi di beberapa negara Amerika Selatan.
Deputi Pencegahan BNN, Inspektur Jenderal Polisi Zainul Muttaqien, menjelaskan bahwa beberapa negara di Amerika Selatan menghadapi krisis sosial dan politik akibat jaringan sindikat narkoba yang menguasai berbagai aspek kehidupan.
“Presiden, kita semuanya, tentu tidak berharap bahwa pada masa-masa mendatang Indonesia akan menghadapi masalah seperti ini,” ujar Muttaqien dalam acara pemutaran perdana film edukasi bahaya narkoba Dua Dunia di Jakarta, Jumat.
Sebagai langkah konkret, Presiden RI Prabowo Subianto telah menetapkan Astacita, di mana poin ke-7 menekankan pentingnya reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta penguatan upaya pemberantasan korupsi dan narkoba.
Muttaqien menambahkan bahwa kebijakan ini sejalan dengan langkah Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, yang menyamakan bandar narkoba dengan teroris. Hal ini memicu pergeseran operasi jaringan narkoba internasional ke berbagai belahan dunia, termasuk Asia.
BNN mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan narkoba, termasuk melalui media edukatif seperti film. Ia menegaskan bahwa generasi muda dapat tumbuh sehat dan berkembang jika berada dalam lingkungan yang aman dan bebas narkoba.
Selain itu, Muttaqien berharap setiap individu mampu menjadi “polisi narkoba” bagi dirinya sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.
“Dengan menjadi polisi bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan, maka masyarakat telah membantu sebagian tugas aparat negara dalam melindungi masyarakat,” pungkasnya.