Kabar Netizen Terkini – Nelayan aktivis Banten, Kholid, menggelar istigasah bersama para kiai, habib, aktivis, dan masyarakat Encle. Acara ini bertujuan memohon kepada Allah SWT agar perjuangan mereka dilancarkan dan dimenangkan. Kholid menekankan pentingnya berserah diri kepada Tuhan dalam menghadapi tantangan yang ada.
Dalam orasinya, Kholid menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Banten saat ini. “Banten hari ini bukan sedang baik-baik saja, tapi sedang dijajah,” ujarnya dengan nada tegas disiarkan akun YouTube Islamic Brotherhood Television, kemarin. Ia menyoroti isu pencurian sumber daya alam, khususnya laut dan tanah.
“Kalau kita ngomong Indonesia pasti berbicara tentang tanah dan air. Kalau airnya, lautnya sudah dicolong, tanahnya sudah digarong, Indonesianya di mana?” tanya Kholid, menyiratkan kekhawatiran mendalam.
Oleh karena itu, Kholid menyerukan agar masyarakat Banten tidak tinggal diam dan berani melawan. Ia menggunakan pepatah lokal, “Wong Banten aja pejitet, aja pejereh. Lamun pejitet, pejereh, weding pejajah mati ning erek,” yang berarti “Orang Banten jangan diam, jangan takut. Kalau diam dan takut, akan dijajah sampai mati.”
Kholid secara spesifik menyoroti proyek PIK 2, yang menurutnya telah merusak hubungan antarmanusia, tatanan sosial, dan bahkan hubungan manusia dengan Tuhan. Ia menuduh proyek tersebut menggusur majelis taklim dan menimbulkan berbagai masalah lingkungan.
“Persoalan PIK 2 ini Saudara-saudara, ini harus dilawan. Dia sudah membunuh hubungan manusia dan manusia, membunuh sosial, membunuh hubungan manusia dengan Allah, jamaah pengajian, majelis taklim digusur, dan yang lainnya banyak segala macam persoalan merusak lingkungan,” tegasnya.
Kholid mengakhiri orasinya dengan seruan yang berulang, “Tidak boleh panjang-panjang ngomong, kita harus lawan. Sekali lagi kita katakan, kita harus lawan.
