Kabar Netizen Terkini – Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sumatera Utara menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Tantangan dan Hambatan Serta Strategi Meningkatkan Ekonomi Sumatera Utara”, Selasa (24/6), bertempat di Theater Room Gedung Jati Junction, Medan Timur. Acara ini digelar sebagai bentuk respon terhadap berbagai persoalan yang dihadapi pelaku usaha di daerah, sekaligus menjaring masukan dari berbagai pihak untuk menyusun strategi ekonomi yang relevan.
Wakil Ketua DPP APINDO Sumut, Ng Pin Pin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa forum ini merupakan inisiatif dari Kapolda Sumut dan mendapat sambutan antusias dari kalangan pengusaha. Ia menegaskan bahwa diskusi ini penting untuk mengidentifikasi akar masalah yang membelit para pelaku usaha, mulai dari perizinan yang rumit, praktik premanisme, hingga tingginya biaya logistik.
Sorotan: Masalah Iklim Usaha dan Ketidakpastian Ekonomi Global
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Iman Gunadi, dalam pemaparannya menyoroti ketidakpastian ekonomi global yang masih membayangi, meski tensi dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok sempat mereda. Konflik di Timur Tengah juga dinilai memicu kenaikan biaya logistik dan memengaruhi harga komoditas, yang bisa berdampak signifikan terhadap dunia usaha, khususnya di wilayah Sumatera yang berbasis komoditas.
Meski demikian, Iman menyebut inflasi Sumut hingga Mei masih dalam batas wajar, dan daya beli masyarakat tetap terjaga. Hal ini memberikan ruang untuk menjaga pertumbuhan ekonomi daerah.
Target Investasi dan Masalah Perizinan
Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Sumut, Dr. Faisal Arif Nasution, menjelaskan bahwa pemerintah menetapkan target investasi sebesar Rp53 triliun tahun ini. Pada triwulan pertama, investasi yang masuk tercatat mencapai Rp17,4 triliun. Ia optimistis target tersebut dapat tercapai dengan optimalisasi potensi kawasan strategis seperti KEK Sei Mangkei, Kawasan Industri Medan (KIM), serta kawasan pariwisata prioritas.
Namun, ia mengakui banyak keluhan pengusaha terkait perizinan, terutama terkait kelengkapan dokumen. Menurutnya, perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelayanan perizinan agar hambatan teknis bisa diminimalkan.
Keluhan dari Dunia Usaha: Jangan Ganggu Pengusaha
Pengusaha lokal, Ir. Sugianto Makmur, dalam sesi diskusi menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi lapangan. Ia menyebut banyak pelaku usaha mengalami penurunan omzet drastis, namun sering kali permasalahan teknis diabaikan oleh pembuat kebijakan. “Kita sebagai pengusaha sedang babak belur. Masalahnya bukan hanya birokrasi, tapi tekanan teknis di lapangan. Mohon, jangan ganggu pengusaha,” katanya tegas.
Strategi Akademik: Inovasi dan Kolaborasi
Akademisi dari Universitas Sumatera Utara (USU), Dr. Arif Rahman, menekankan pentingnya pembangunan pusat inovasi daerah berbasis komoditas unggulan. Ia juga menyarankan pembentukan forum kolaborasi antara kampus, asosiasi bisnis, dan pemerintah daerah untuk menjawab tantangan SDM dan mempercepat inovasi sektor usaha.
Dukungan Pengawasan dan Keamanan Investasi
Kepala Balai Pengawasan Tertib Niaga (BPTN) Medan, Muhardi Akbar, memaparkan bahwa pihaknya bertugas mengawasi distribusi barang, pengelolaan barang kebutuhan pokok, serta kepatuhan terhadap aturan perdagangan luar dan dalam negeri sesuai Permendag No. 55 Tahun 2022.
Sementara itu, AKP Dr. Rismanto J. Purba dari Ditreskrimsus Polda Sumut menegaskan bahwa Polri berkomitmen menjaga iklim investasi dengan menjamin keamanan dan ketertiban. “Tugas kami bukan semata menindak, tapi menciptakan stabilitas agar ekonomi bisa tumbuh dan masyarakat sejahtera,” ujarnya.
Keyword SEO yang digunakan:
APINDO Sumut, FGD pengusaha Medan, tantangan dunia usaha Sumut, investasi Sumatera Utara, masalah perizinan usaha, premanisme di kawasan industri, inovasi ekonomi daerah, pusat inovasi Sumut, BI Sumut, Poldasu dukung investasi.