Jakarta (kabarnetizenterkini.com) – Persaudaraan Tani Nelayan Indonesia (PETANI) secara tegas menyatakan dukungan terhadap pengesahan Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) yang saat ini tengah dibahas di parlemen. PETANI menilai, regulasi baru ini akan memperkuat peran strategis TNI, tidak hanya dalam menjaga kedaulatan negara, tetapi juga dalam mendukung pembangunan sektor pertanian dan kelautan nasional.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Bidang Advokasi dan Kelembagaan PETANI, Tunjung Budi Utomo, dalam diskusi publik bertajuk “Mengawal Konsistensi Reformasi TNI” yang digelar di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (20/3/2025).

“Kami meyakini bahwa regulasi yang lebih adaptif akan meningkatkan profesionalisme TNI dalam menghadapi tantangan keamanan dan ketahanan negara. Ini termasuk peran mereka dalam menjaga sektor pertanian dan kelautan dari berbagai ancaman,” ujar Tunjung.


TNI, Garda Terdepan Pertahanan dan Mitra Strategis Petani-Nelayan

Menurut Tunjung, selama ini TNI telah terbukti menjadi institusi yang kokoh dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI, baik dari gangguan eksternal maupun internal. Namun lebih dari itu, ia juga menyoroti kontribusi TNI dalam sektor pertanian dan kelautan sebagai elemen penting dalam pembangunan nasional.

PETANI menilai keberadaan TNI di lapangan bukan hanya menjaga stabilitas keamanan, tetapi juga memberikan pendampingan langsung kepada petani dan nelayan. TNI juga terlibat dalam:

  • Program pendampingan pertanian terpadu
  • Pengamanan wilayah perbatasan dari penyelundupan hasil bumi
  • Pemberantasan praktik illegal fishing
  • Percepatan pembangunan desa dan daerah tertinggal

“TNI selalu hadir dalam penanggulangan bencana, pembangunan infrastruktur desa, hingga pemberdayaan ekonomi rakyat. Kami para petani dan nelayan merasakan langsung kehadiran mereka,” tegasnya.


RUU TNI Dinilai Sebagai Langkah Strategis Perkuat Ketahanan Negara

PETANI memandang, penguatan institusi TNI melalui pengesahan RUU TNI adalah bentuk afirmasi negara terhadap pentingnya ketahanan nasional yang menyeluruh, termasuk dari aspek pangan dan ekonomi rakyat kecil.

RUU ini dinilai menjadi upaya sistematis dalam menyesuaikan tugas dan fungsi TNI dengan dinamika ancaman kekinian, termasuk ancaman non-militer seperti krisis pangan, perubahan iklim, dan ancaman kedaulatan maritim.

“Kami percaya, semakin kuat TNI, maka akan semakin kuat pula perlindungan terhadap sektor pangan nasional, serta kesejahteraan petani dan nelayan,” jelas Tunjung.


PETANI Ajak Masyarakat Dukung Peran TNI yang Lebih Progresif

Di akhir pernyataannya, PETANI mengajak masyarakat sipil, termasuk organisasi petani dan nelayan di seluruh Indonesia, untuk tidak melihat RUU TNI hanya dari kacamata militeristik semata. Menurutnya, RUU TNI justru membuka peluang peran TNI yang lebih adaptif, profesional, dan berpihak kepada rakyat.

“Kami mendukung penuh pengesahan RUU TNI sebagai langkah maju untuk Indonesia yang lebih aman, tangguh, dan sejahtera. Ini bukan hanya soal pertahanan, tapi soal keberlangsungan hidup rakyat Indonesia,” pungkasnya.